Wednesday 29 December 2010

Psikopat

Saya nonton Chalenging beberapa malam lalu. Filmnya bagus, tapi bukan cerita film itu yang mengusik pikiran saya. Saya terusik oleh sosok Gordon, si pembunuh anak-anak. Ia membunuhi anak-anak, siapapun ia. Pendeknya, Gordon seorang psikopat. Sakit jiwa. Ia membunuh tanpa rasa bersalah sedikitpun. Dan bagaimana kita melihat orang semacam Gordon? Miris. Saya ingat Ryan yang juga membunuh dengan keji dan dia terlihat tenang-tenang saja. Kalau orang sudah kehilangan nurani, akan jadi apa dunia ini? Dan kenapa Tuhan menciptakan orang-orang mengerikan seperti itu?

bola hari ini


piala aff akhirnya berakhir malam tadi. 2-1 untuk indonesia. tapi kalah agregat karena malaysia sudah menang 3-0 di leg 1. kekalahan yang agak menyakitkan, karena kekalahan di bukit jalil terasa konyol. pemain indonesia kehilangan konsentrasi karena emosi. wajah markus dilaser-laser sama penonton iseng. hal yang seharusnya nggak terjadi karena kesannya jadi kekanakan. hasilnya, 3 gol dengan mudah dilesakkan ke gawang indonesia. pertandingan berakhir dengan wajah kalah bagi tim indonesia dan kecewa bagi supporter yang euforianya gila-gilaan. banyak yang menyalahkan laser itu, tapi rasanya bukan itu intinya. saya lebih senang mendengar komentar riedl, si pelatih, timnas kurang konsen karena disibukkan sama wawancara media dan acara jamuan kesana kemari (salah satunya oleh bakrie). petinggi pssi sudah besar kepala sebelum jadi juara. dan saya pikir dia benar. ulah pejabat indonesia kadang memang menggemaskan.

semalam, indonesia menang dan main cukup heroik. tapi kemenangan itu nggak mampu menutupi kekalahan sebelumnya. kecewa? tentu saja. tapi saya rasa ini adalah pelajaran yang baik untuk tim indonesia (terutama petinggi pssi). semoga mereka bisa belajar dan menjadi lebih baik :)

Monday 20 December 2010

untitled


Pada akhirnya, kau hanya bisa mengandalkan dirimu sendiri. Jangan pernah terlalu bergantung pada orang lain.


timnas


Lagi bangga sama timnas Indonesia setelah selalu menang selama Piala AFF. Padahal ini bukan pertama kali timnas lolos ke final, tapi nggak tahu kenapa baru sekarang ini dipuja-puji. Mungkin memang mainnya sudah lebib bagus, sejak awal selalu menang telak (pertama menang 5-1 lawan Malaysia, kedua, 6-0 sama Thailand, di semifinal, agregat 2-0 ma Filipina). Mungkin juga karena media yang terus gencar dengan berita-beritanya. Saya pikir, ini tak lepas dari keberadaan pemain naturalisasi, terutama Irfan Bachdim yang memang sangat menjual untuk konsumsi media. Whatever, saya benar-benar ikut merasa bangga dengan timnas. Semoga beneran jadi juara. Bravo!

Saturday 11 December 2010

untitled


Kau harus menulis jika tak ingin dilupakan - ME

Thursday 9 December 2010

Eros


Hidup yang erotik adalah hidup yang sakral - Marc Gafni