Saturday 11 June 2016

Musik Bagus: Dulgeukhwa

Menemukan lagu-lagu bagus, apapun bahasa dan darimana asalnya, bagi saya selalu terasa menyenangkan. Beberapa waktu lalu, saya usai maraton menonton drama yang meninggalkan banyak kesan bagi saya, termasuk soundtracknya. Melalui drama itu, saya diperkenalkan pada lagu-lagu legendaris era '80-an Korea seperti Sanulrim, Lee Mon-se, The Zoo, Dulgeukhwa... Saya sudah mengulas sekilas tentang profil beberapa musisi ini di artikel saya, 

Lalu, beberapa waktu lalu, saya nonton tayangan acara penghargaan film yang disebut-sebut sebagai ajang penghargaan terbesar di Korea Selatan, Baeksang Art Awards. Di acara yang menurut saya cukup 'sepi' dan 'canggung' jika dibanding penghargaan-penghargaan sejenis di tanah air ini, ditampilkan pertunjukan musik dengan salah satu bintang tamunya Jeon In-kwon, vokalisnya Deulgukhwa duet bareng Hyorin "Sistar" yang membawakan salah satu lagu yang menjadi ost drama tersebut, Don't Worry Dear (versi ost-nya dinyanyikan oleh penyanyi Lee Juck). Saya menyukai lagu ini baik versi asli maupun cover-nya, tapi mendengar perform langsungnya saya benar-benar merasa terpukau dan entah bagiamana, tak tahan untuk tak menitikkan air mata karena terharu. Meskipun saya tak sepenuhnya memahami isi lagu ini, tapi musik memang lah sesuatu yang universal dan saya bisa merasakan nyawa dari lagu ini. Pun dalam sorotan kamera, terlihat banyak tamu undangan di acara itu yang tahan untuk tak meneteskan air mata. Hyorin dan Jeon yang memiliki suara khas yang sama-sama luar biasa, penghayatan mereka dalam menyanyi, lagunya yang memang bagus merupakan perpaduan yang sempurna dan membuat lagu ini benar-benar terasa menghipnotis. 

Jeon In-kwon yang duet keren bareng Hyorin di acara Baeksang Art Awards 2016
Saya pun kemudian penasaran untuk mengulik-ngulik lagi di internet, informasi yang lebih banyak tentang Jeon In-kwon dan band-nya Deulgukhwa ( 들국화). Dulgeukhwa dibentuk pada tahun 1985 (ada juga yang menyebut 1983), beranggotakan Jeon In-kwon, Choi Sung-won, Huh Seong-wook, Cho Deokhwan dan Ju Chan-kwon. Nama Deul Guk Hwa sendiri berarti Bunga Krisan Liar atau Camomile. Karena beberapa kemiripan dalam gaya bermusik, band ini disebut-sebut sebagai Beatles-nya Korea di awal kemunculan mereka (meski menurut saya musik mereka lebih mirip Pink Floyd).
Deulgukhwa yang berarti "wild chrysantemum"

Album debut mereka, “Haengjin (March),” langsung menjadi fenomena di kalangan generasi muda. Album ini juga ditempatkan sebagai ranking 1 dalam “100 Greatest Music Albums of Korea” pada tahun 2007.  Kekuatan utama lagu-lagu Deulgukhwa adalah pada musik mereka yang penuh melodik tapi berenergi, lirik-lirik yang indah dan vokal serta gaya bernyanyi Jun yang khas. Musik mereka kemudian dianggap mewakili jiwa pemberontakan dan kebebasan dari para generasi muda masa itu di tengah represi rejim diktator era '80-an.

Sayang, band ini kemudian mulai goyah ketika Jun, sang vokalis ditangkap karena penggunaan mariyuana. Pda tahun 1989, band ini menggelar konser perpisahan. Tapi secara resmi, band ini bertahan hingga tahun 1995. Pada tahun 1998, keyboardist mereka, Heo Sang-wook meninggal dan band ini sempat melakukan reuni dengan menggelar beberapa konser.

Deulgukhwa yang tak lekang oleh usia

Dulgeukhwa kemudian berkumpul lagi pada tahun 2012 dengan menyisakan 3 personel utamanya, Jeon In-kwon, Choi Sung-won  dan Ju Chan-kwon. Tapi pada bulan Oktober 2013, Joo sang drummer meninggal dunia. Konon kematian Joo ini meninggalkan duka mendalam bagi dua personelnya sehingga keduanya memutuskan untuk jalan sendiri-sendiri (bisa dibaca di interview Jun In-kwon di http://koreajoongangdaily.joins.com/news/article/article.aspx?aid=2984845). Jun hingga sekarang, masih aktif bermusik dan sering tampil live. Tercatat dia menyanyikan lagu lamanya "That's My World" ft. Dok2 untuk soundtrack drama Punch dan duet bareng penyanyi populer Korea, Psy untuk lagu "Good Day Will Come." Yah, meski usianya sudah uzur, jiwa rocker dan kualitas musikalnya agaknya belum juga surut (seperti yang saya lihat di acara Baeksang 2016 lalu).

Meskipun bisa dibilang band-nya berusia pendek, tapi Deulgukhwa seolah tak pernah ada matinya. Mereka terus hidup sebagai legenda musik Korea dengan gaya musik yang terasa orisinal dan lagu-lagu mereka selalu terasa tak lekang oleh waktu.

Biografi:
- Jeon In-kwon (전인권), lahir di Korea Selatan, 30 September  1954. Lead vokal, song writer
- Choi Sung-won (vocals, guitar, bass, keyboards)
- Jo Duk-Hwan (guitar)
- Heo Sung-Wook (keyboards), lahir di Korea Selatan tahun 1962. Meninggal di Kanada tahun 1997
- Choi Gu-Hee (guitar)
- Son Jin-Tae (guitar)
- Joo Chan-kwon (drums), lahir 18 Maret 1955 di Korea Selatan. Meninggal 20 Oktober 2013

Notable song:
- Parade (행진), Thats Only My Word, Train to the World, Please (Jebal), Oh You're Beatiful Lady, Easily, You and I, Everyday With You, Don't Worry Dear, Jejudo Perun bam (The Blue Night in Jeju Island), Saranghan hu-e/ After Love ( remake dari lagunya Al Stewart (1978) Palace of Versailees dengan lirik yang berbeda).

Discography:
- 1985: HaengJin/Parade (1985)
- 1986: Live(2CD)
- 1986: JeBal (Please)
- 1987: ChuEok DeulGukHwa (Remember, DeulGukHwa)
- 1988: PaRangSae (Blue Bird) - JeonInKwon
- 1988: JeJuDoEui PuReun Bam (Blue Night in JeJu Island)
- 1988: DaSi ManNalDdaeGgaJi (Untill We Meet Again)
- 1989: JiGeumGgaJi Ddi IJeBuTeo (Till Now, From Now)
- 1989 : Nae ChinGuYa (My Friend)
- 1989: MiRyeon (Lingering)
- 1990: EoRinWangJa (Little Prince)
- 1990: Sae HanMaRi (A Bird)
- 1992: Best
- 1993: Best
- 1992: AChimDongSan OSolGil (Pathway on a Morning Hill)
- 1993:  Live (JeonInKwon)
- 1994: Best in Live(live)
- 1995:  URi (Us)
- 1998: #01 (JeonInKwon & HanSangWon )
- 2000: One Man Band (JuChanKwon )
- 2013: Deulgukhwa


Salah satu kekuatan musik Deulgukhwa adalah pada musiknya. Meski saya bisa menikmati musik mereka tanpa paham liriknya, tapi saya juga cukup penasaran dengan lirik lagu-lagu mereka, terutama lagu "March" yang fenomenal itu. Saya coba browsing lirik lagu beberapa lagu Deulgukhwa tapi ternyata cukup sulit menemukannya di internet. Satu yang saya temukan dalam bahasa dan tulisan Korea (http://m.music.daum.net/) kemudian saya translate ke dalam tulisan latin lewat goggle terjemahan sementara untuk terjemahan bahasa Inggrisnya, nemu di website:http://mydearkorea.blogspot.co.id/) Sementara lirik lagunya yang lain juga hanya beberapa yang ketemu. Seperti lagunya, lirik lagu-lagu Deulgukhwa memang keren-keren, puitis dan penuh makna. 

Parade/Marching/Haengjin (행진)
Lyrics & Music: Jeon Inkwon

naui gwageoneun eoduwottjiman
naui gwageoneun him-i deul-eottjiman
geuleona naui gwageoleul salanghal su ittamyeon
naega chueog-ui geulim-eul geulil suman ittamyeon
haengjin haengjin haengjin haneun geoya
haengjin haengjin haengjin haneun geoya

naui milaeneun hangsang balg-eul suneun eobsgettji
naui milaeneun ttaeloneun him-i deulgettji
geuleona biga naelimyeon geu bileul maj-eumyeo
nun-i naelimyeon du pal-eul beollil geoya
haengjin haengjin haengjin haneun geoya
haengjin haengjin haengjin haneun geoya

nan nolae hal geoya maeil geudaewa
achim-i balg-aol ttae kkaji
haengjin haengjin haengjin haneun geoya (urineun)
haengjin (geudaewa) haengjin haengjin haneun geoya (urineun)
haengjin (ap-eulo) haengjin (ap-eulo) haengjin (ap-euro) haneun

geoya

나의 과거는 어두웠지만
나의 과거는 힘이 들었지만
그러나 나의 과거를 사랑할 수 있다면
내가 추억의 그림을 그릴 수만 있다면
행진 행진 행진 하는 거야
행진 행진 행진 하는 거야

나의 미래는 항상 밝을 수는 없겠지
나의 미래는 때로는 힘이 들겠지
그러나 비가 내리면 그 비를 맞으며
눈이 내리면 두 팔을 벌릴 거야
행진 행진 행진 하는 거야
행진 행진 행진 하는 거야

난 노래 할 거야 매일 그대와
아침이 밝아올 때 까지
행진 행진 행진 하는 거야 (우리는)
행진 (그대와) 행진 행진 하는 거야 (우리는)
행진 (앞으로) 행진 (앞으로) 행진 (앞으로) 하는 거야
행진 행진 행진 하는 거야
행진 행진 행진 하는 거야

English translation:

My past was dark.
My past was difficult.
But if I could love my past,
and if I could paint my memories,
then I would march, march, and march.
I will march, march, and march.

My future might not always be bright.
My future might be difficult at times.
But I’ll get rained on when it rains.
And when it snows, I’ll welcome it with open arms.
I will march, march, and march.
I will march, march, and march.

I’ll sing with you every day
until the morning dawns.
I will march, march, and march.
I will march, march, and march.


(credit to: ONSEMIRO: http://mydearkorea.blogspot.co.id/)

Don't Worry Dear

geudaeyeo amu geokjeong haji marayo
uri hamkke norae hapsida
geudae apeun gieokdeul modu geudaeyeo
geudae gaseume gipi mudeo beorigo

jinagan geoseun jinagan daero
geureon uimiga ittjyo
tteonan iege norae haseyo
huhoeeopsi saranghaessnora malhaeyo

geudaeneun neomu himdeun iri manhattjyo
saeroumeul ilheo beoryeottjyo
geudae seulpeun yaegideul modu geudaeyeo
geudae taseuro hulhul teoreo beorigo

jinagan geoseun jinagan daero
geureon uimiga issjyo
uri da hamkke norae hapsida
huhoeeopsi kkumeul kkueossda malhaeyo

jinagan geoseun jinagan daero
geureon uimiga issjyo
uri da hamkke norae hapsida
huhoeeopsi kkumeul kkueossda malhaeyo

jinagan geoseun jinagan daero
geureon uimiga issjyo
uri da hamkke norae hapsida
huhoeeopsi kkumeul kkueossda malhaeyo
saeroun kkumeul kkugessda malhaeyo

English Translation:


My dear, don’t you worry about a thing
Let’s just sing together
My dear, all of your painful memories
Just bury them deep in your heart

Just let the past be the past
It’s meaningful in that way
Just sing to the one who left you
Say you loved them with no regrets

You suffered so many hardships
You lost what it meant to be new
Let out all the hardships you went through
Let yourself go from the blame

Just let the past be the past
It’s meaningful in that way
Let’s all sing together
Say you dreamed with no regrets

Just let the past be the past
It’s meaningful in that way
Let’s all sing together
Say you dreamed with no regrets

Just let the past be the past
It’s meaningful in that way
Let’s all sing together
Say you dreamed with no regrets
Say you’ll dream new dreams



One is Lonely (Hananeun oerowo/하나는 외로워)

hana,dul
(dul-i dul-i) hananeun neomu oelowo
(dul-i dul-i) hananeun neomu oelobji
(dul-i dul-i) geuleona naega yeonghwaleul bolttaedo
naega sanchaeg-eul halttaedo honja issgido hajiman
geuleona uli doelsu iss-eumyeon honjabodaneun

(dul-i dul-i) hananeun neomu oelowo
(dul-i dul-i) hananeun neomu oelobji
(dul-i dul-i)

hana, dul, ses, nes
(nes-i nes-i) hananeun neomu oelowo
(nes-i nes-i) hananeun neomu oelobji
(nes-i nes-i)

uli saien neomu neolb-eun gangyeog-i
nal-i galsulog budamdoelmankeum
ulin yaghaejigu geuleona ulin
meon gildeul-eul gayahagie

hana, dul, ses, nes, daseos,
yeoseos, ilgob, yeodeolm
(manh-i ulimodu) hananeun neomu oelowo
(manh-i ulimodu) hananeun neomu oelobji

(dul-i nes-i manh-i ulimodu)
(dul-i nes-i manh-i ulimodu)
(dul-i nes-i manh-i ulimodu)
(dul-i nes-i manh-i ulimodu)
(dul-i nes-i manh-i ulimodu)

하나,둘
(둘이 둘이) 하나는 너무 외로워
(둘이 둘이) 하나는 너무 외롭지
(둘이 둘이) 그러나 내가 영화를 볼때도
내가 산책을 할때도 혼자 있기도 하지만
그러나 우리 될수 있으면 혼자보다는

(둘이 둘이) 하나는 너무 외로워
(둘이 둘이) 하나는 너무 외롭지
(둘이 둘이)

하나, 둘, 셋, 넷
(넷이 넷이) 하나는 너무 외로워
(넷이 넷이) 하나는 너무 외롭지
(넷이 넷이)

우리 사이엔 너무 넓은 간격이
날이 갈수록 부담될만큼
우린 약해지구 그러나 우린
먼 길들을 가야하기에

하나, 둘, 셋, 넷, 다섯,
여섯, 일곱, 여덞
(많이 우리모두) 하나는 너무 외로워
(많이 우리모두) 하나는 너무 외롭지

(둘이 넷이 많이 우리모두)
(둘이 넷이 많이 우리모두)
(둘이 넷이 많이 우리모두)
(둘이 넷이 많이 우리모두)
(둘이 넷이 많이 우리모두)
(둘이 넷이 많이 우리모두)
(둘이 넷이 많이 우리모두)


(One is lonely
One, two
(two of us two of us) one is too lonely
(two of us two of us) isn't one too lonely
(two of us) but when even I watch a movie
even when I go for a walk, I am alone but
but if it becomes "us", more than being alone

(two of us two of us) one is too lonely
(two of us two of us) isn't one too lonely
(two of us two of us)

one, two, three
(three of us three of us) one is too lonely
(three of us three of us) isn't one too lonely
(three of us three of us)

there is too wide of a distance between us
as days pass it becomes burdensome
we become weak but we
have to go on a far path

one, two, three, four, five,
six, seven, eight
(we are all many) one is too lonely
(we are all many) isn't one too lonely

(two of us three of us many all of us)
(two of us three of us many all of us)
(two of us three of us many all of us)
(two of us three of us many all of us)
(two of us three of us many all of us)
(two of us three of us many all of us)
(two of us three of us many all of us)


(credit to: http://lyricstranslate.com/)

sumber:
(http://zetawiki.com/wiki/DeulGukHwa) |http://mydearkorea.blogspot.co.id/ |http://kocpop.blogspot.co.id/ |
www.koreaherald.com/

Wednesday 6 April 2016

The Most Notable Songs



Menurut saya, musik adalah salah satu hal terbaik di semesta ini. Karenanya, kalau ada yang bertanya, siapa yang tidak menyukai musik di dunia ini? Mungkin jawabannya: tidak ada. Musik, apapun jenisnya sudah membuat dunia ini terasa lebih indah dan berwarna.

Saya sendiri orang yang awam dalam hal musik-musikan. Saya mendengarkan musik hanya berpedoman suka nggak suka saja. Asal terasa cocok di telinga, tak masalah genre apa atau penyanyi siapa, bahasanya apa--saya tak keberatan untuk mendengarkan.  Saya tak fanatik pada satu genre tertentu. Mau itu pop, jazz, folk, rock, klasik...  saya tak keberatan mendengarkannya. Meski secara umum, saya menyukai jenis musik yang tak terlalu berisik.

Musik sendiri adalah sesuatu yang kreatif. Maksudnya, terus dikreasikan dari waktu ke waktu. Dan sejak teknologi rekaman di perkenalkan dahulu kala, entah sudah berapa ribu (atau bahkan juta atau miliar?) lagu yang sudah pernah dibuat. Di televisi, radio atau  internet sekarang, kita mendapati bahwa setiap waktu, lagu baru dari penyanyi yang lama atau baru, terus bermunculan.

Namun dari sekian banyak lagu yang ada itu, tak semua lagu meninggalkan bekas cukup lama di telinga pendengarnya. Banyak lagu yang sudah terasa membosankan hanya dengan mendengarkannya sekali dua kali saja, tapi tak sedikit juga lagu yang terasa everlasting. Bagi saya sendiri, ada beberapa lagu yang tak pernah bosan saya dengar meski sudah diputar berulang-ulang. Bahkan, kadang ada rasa tak lengkap kalau agak lama tak mendengarkannya. Berikut ada beberapa lagu yang bisa dibilang favorit bagi saya (listnya saya buat acak saja, bukan berdasarkan mana yang paling favorit lho, karena bagi saya kadar sukanya hampir sama saja).



1. Someone Like You- Adele
2. Say Somethings -nya A Great Big World.
3. A Thousand Years - Christina Perry.
4. Hello- Lionel Richie
5. Lost- Michael Bubble
6. Aubrey- Bread.
7. Good Bye-The Melody
8. Amayadori-Mayumi Itsuwa.
9. King and Lionhearts- Of Monsters and Man (and also almost of "Of Monsters and Man's songs)
10. Harvest Moon - Cassandra Wilson
11. 9 March - Remioromen (also: Konayuki, Shinkokyu)
12. Bronte - Gyote (also "Somebody that I Used to Know)
13. Something on Your Mind - Karen Dalton
14.  Nuh eh ge nan na eh ge nun - Scenery of Riding Bicycle  (Ost. The Classic)
15. J'ataime - Spitz (also another Spitz': Oomiya Sanseto, Kimi ga Omoide ni Naru mae ni)
16. Titanium - Sia (Another  fave form: Chandelier, Breath Me, My Love)
17. Futari - Monkey Majik (Ost. One Night Time Picnic)
18. Great Gig in The Sky - Pink Floyd (Another fave: Fat Old Sun, Shine on Your Crazy Diamond, Comfortably Numb)
19. Sahabat Kecil - Ipang ( Ost. Laskar Pelangi)
20. Reda & Tatyana - Kuhentikan Hujan (also: Nokturno dan musikalisasi puisi Sapardi Djoko Damono yang lain)
21. What a Wonderful Live - Frank Sinatra  (juga: Singing in the Rain, La vie en rose)
22. Misty Moon - Kenny G ft Lim Hyung Joo  (also Kenny G ft TUBE - Propose)
23. Ocean And A Rock - Lisa Hannigan  (also: Lille)
24. Áspri méra ke ya mas - Agnes Baltza  (also: -To tréno févgi stis októ)
24. Gentle Giant - Clazziquai  (also:  I Will Give You Everything and many mores of Clazziquai)
26. I Choose To Love You  Hyorin
27. The Wind Blows - Lee Sora
29. Je m'apelle Helene - Helene
30. Tourist - Yuna (also: Terukir di Bintang, Fading Flowers)
31. Frosty Snowman - Zee Avie (also: Monte)

Instrument and Classic:
1. Ave Maria
2.  Never Mind The Pandits - Terra Incognita (also: Havana Baba, Zenith)
3. - Belphegor - Bruno Coulais (also Le Retour Des Grues, The Death of Lakpa & Karma)
4. Ear or (Ending Theme)- Jane Park (Ost. Tamra The Island)
5. Mozart: Concerto in C Major  for Flute & Harp, K. 299 Rondo Allegro, Rondo Alaturca, Zaide La Fluta magica: 03-Der Vogelfänger bin ich ja, Concerto For Oboe And Orchestra In C Major, K.314, 1-A
6. F. Chopin - Etudes op.25 No.11 in A minor,  Piano Concerto No.1 Op.11 E Minor 2nd Mvt Romanza, Piano Concerto No.1 Op.11 E Minor 2nd Mvt Romanza, Piano Concerto No.1 Op.11 E Minor 2nd Mvt Romanza
7. Maurice Ravel - Bolero
8. Rameau -  Danza De La Gran Pipa De La Paz.- Indias galantes
9. Beethoven - Symphonie no 9, Piano Concerto No. 1 in C Major, Op. 15, Rondo (Allegro), Sonata no.5 in F major op.24 Spring Allegro
10. George Bizet - Habanera from Carmen Suite
11. Yo yo Ma - Libertango
12. Ennio Morricone  -  Gabriel's Oboe
13. Goerghe Zamfir - The Lonely Sheperd
14. Pachebel -  Canon in_D major
15. Leonhard Von Call - Serenade Op.84- 4. Adagio
16. Paul Potts - Nella Fantasia (also Nessun Dorma)

Sunday 17 January 2016

Buku-Buku yang Mengesankan

Pada dasarnya, semua buku bermanfaat. Seburuk apapun sebuah buku, selalu ada hal yang bisa dipelajari di dalamnya. Meski begitu,  ada beberapa buku yang meninggalkan kesan mendalam setelah membacanya. Berikut beberapa buku yang menurus saya, sangat mengesankan:

1. To Kill A Mockingbird (Harper Lee)
Novel yang konon merupakan semi-biografi penulisnya, Harper Lee ini selalu terasa abadi. Memaparkan ide tentang kebaikan  dan kebijaksanaan yangterasa universal. Diceritakan melalu sudut pandang Scout, seorang bocah perempuan sehingga terasa begitu mengharukan dan jauh dari kesan menggurui

2. The Yearling (Marjorie K. Rawlings)
Saya 'tak sengaja' menemukan buku ini ketika ada obral buku di Gramedia. Waktu itu, saya memutuskan membeli karena tebal dan sampulnya menarik. Begitu mulai membacanya.... saya langsung jatuh cinta. Berkisah tentang Jodie, seorang bocah lelaki berhati lembut yang tinggal bersama orang tuanya di sebuah tanah pertanian yang terpencil di Florida. Di tengah rasa kesepian, Jodie kemudian menjadlin persahabatan dengan seekor anak rusa, Flag. Tapi ini tidak akan menjadi dongeng atau semacamnya, karena diceritakan dengan begitu liris dan realistis. Indah dan mengharukan.

3. Sang Alkemis (Paulo Coelho)
Sebuah novel fenomenal abad ini. Semacam dongeng tentang mewujudkan Legenda Pribadi. Bertabur kata-kata indah yang sangat menginspirasi.

4. Pangeran Kecil (Antoine Saint de Exuperry)
Ini adalah tentang petualangan Pangeran Kecil dari planet B-612 yang dicintai anak-anak dari seluruh penjuru dunia. Kisah 'sederhana' yang disajikan dengan sangat indah, gambar-gambar yang lucu dan melambungkan fantasi anak-anak.

5. The Cathcer in the Rye (J.D. Salinger)
Novel ini dianggap kontroversial karena gaya penulisannya yang banyak menggunakan kata-kata kasar.  Meski di sisi lain, justru itulah salah satu kekuatan buku ini yang menjadikannya sangat realistis karena tokoh utamanya, Holden Caulfield, adalah remaja sinis dan pahit. Tapi di atas semua itu, sebenarnya ini adalah novel yang 'lembut' dan mengharukan tentang kegalaun di masa coming age.
Note: Meski mungkin sudah ada edisi terjemahan, tapi saran saya, bacalah edisi bahasa Inggrisnya karena salah satu kekuatan utama novel ini adalah pada permainan bahasanya.

6. The Golden Road (Lucy Maud Montgomerry)
Novel klasik yang berkisah tentang beberapa anak-anak yang menghabiskan liburan di sebuah desa yang indah permai di Pulau Prince Edward. Ceritanya sangat manis dengan penggambaran latar yang memukau ala Lucy Montgomerry.

7. Dunia Sophie (Jostein Gardeer, juga Misteri Soliter)
Filsafat seringkali dianggap sebagai materi yang berat. Tapi Jostein Gaarder membuatnya terasa 'ringan' dan menyenangkan, melalui Sophie, seorang bocah perempuan yang cerdas. Menurut saya, seharusnya novel ini menjadi bahan ajar di sekolah-sekolah dasar agar anak-anak bisa belajar filsafat sejak dini.

8. Negeri Salju (Yasunari Kawabata)
'Menemukan' novel ini di antara buku-buku usang di perpustakaan daerah belasan tahun yang lalu. Meski waktu itu merasa ceritanya agak absurd, tapi penceritaan novel ini meninggalkan kesan yang sangat mendalam dan bahkan membuat saya bercita-cita untuk mengunjungi Jepang suatu ketika.

9. Seribu Tahun Kesunyian (Gabriel Garcia Marquez)
Judulnya saja, sudah menarik. One Hundred Years of Solitude. Berkisah tentang kehidupan beberapa generasi Buendia yang penuh tragedi. Seperti genre-nya, realisme magis, novel ini memang meninggalkan kesan magis setelah membacanya.


10. Arok Dedes - ( Pramoedya Ananta Toer juga tetralogi Pulau Buru)
Kisah Ken Arok yang 'merebut' si cantik Ken Dedes setelah membunuh suaminya, bupati Tumapel, Tunggul Ametung, tentu adalah cerita yang terasa akrab bagi kita karena memang tercantum dalam buku-buk sejarah. Tapi di tangan Pram cerita ini bukan sekedar tentang tragedi berdarah yang melatari pendirian kerajaan Singosari. Ini adalah juga tentang kisah bagaimana Ken Arok, yang hanya seorang rakyat jelata, berusaha untuk mewujudkan ambisinya hingga ia menjadi 'seseorang.' Dan Pram menuturkan semua itu dengan keahlian berceritanya yang selalu mengagumkan.

11. Kitab Omong Kosong (Seno Gumira Ajidarma)
Saya selalu mengagumi tulisan-tulisan Seno. Selain banyak rangkaian kata indahnya, juga gaya penokohannya yang kadang terkesan 'seenaknya.' Pun dengan novel tebal ini. Seno menggabungkan cerita klasik pewayangan dengan imajinasinya yang luar biasa.

12. Olenka (Budi Darma)
Well, salah satu sastrawan lain yang saya kagumi. Gaya penceritaannya, penokohannya... pokoknya, sukalah dengan tulisan-tulisan Budi Darma.

13. Saman (Ayu Utami,
juga sekuelnya: Larung)

Salah satu novel yang seolah menandai 'tren' baru dalam dunia kepenulisan di Indonesia dan dipandang agak sinis oleh beberapa pihak 'sastra kelamin.' Whatever, saya menyukai gaya penceritaan Ayu Utami yang lugas, kelam tapi juga indah dengan caranya sendiri.

14. Norwegian Wood (Haruki Murakami)
Sebuah novel yang menggabungkan depresi, hingar bingar kehidupan anak muda tahun '60-an dan The Beatles! Muram, tapi meninggalkan kesan mendalam usai membacanya.

15. The Unbearable Lightness of Being (Milan Kundera)

Ini adalah tentang Tomas, yang terlibat hubungan rumit  dengan Tereza dan Sabina. Tapi tentu saja, seorang Milan Kundera tidak hanya berkisah tentang cinta segitiga. Tapi juga mengulas pertanyaan-pertanyaan tentang eksistensi manusia di tengah situasi kota Praha yang tak menentu di tahun '60-an.


16. Harun dan Samudera Dongeng (Salman Rushdie)
Kisah yang indah tentang Harun dan ayahnya, Si Pendongeng yang kehilangan kemampuan mendongengnya setelah sebuah tragedi. Sebuah dongeng yang indah, menghibur dan juga mendidik.

17.  Anna Karenina (Leo Tolstoy)

18. Kejahatan dan Hukuman (Fyodor Dotoyeski)

19. Please  Look After Mom (Kim Yok-shin)
Cerita dalam buku ini, terasa sangat dekat. Tentang sosok seorang ibu sederhana, yang menjadi kunci utama bergeraknya roda kehidupan di rumah, tapi seringkali terlupakan.

20. Caramello (Sandra Cisneros)
21. Amarah/ The Grape of Wrath (John Steinbeck)
22. The Heart is Lonely Hunter  (Carson McCullers)
23. The Railway Children (Edith Nesbit)