Friday 31 October 2014

Cerita Tentang Bulan Oktober


Awalnya, saya membenci bulan Oktober. Sama-sama musim kemarau, tak seperti bulan Agustus atau September yang kering tapi sejuk, Oktober adalah bulan yang udaranya terasa tidak nyaman. Oktober adalah ketika musim kemarau sudah sampai pada puncaknya. Kering yang lengas dan membuat badan seolah selalu 'berkuah' oleh keringat. Saya melewati musim kemarau kali ini di sebuah daerah yang selalu terkenal dengan udaranya yang sejuk, namun seolah hal itu tak berarti pada bulan Oktober. Siang terasa terik dan malam-malam terasa gerah. Pada udara yang panas, otak juga terasa berkabut sehingga sulit untuk berpikir jernih. Saya tak henti-hentinya menggerutui Oktober dan berharap musim hujan segera turun.
Tabebuia yang bermekaran

Namun, ketika saya berjalan-jalan keluar, saya menemukan hal-hal menarik yang membuat saya berpikir bahwa bulan Oktober sama sekali tak buruk. Meskipun kering dan panas, herannya banyak bunga-bunga justru bermekaran pada bulan ini. Tabebuia yang biasa di tanam di pinggir-pinggir jalan itu, dengan penuh percaya diri bermekaran dengan kelopaknya yang kuning terang; bougenvil merah yang seolah menyala; morning glory liar ungu muda yang berseri-seri sepanjang pagi; tithonia, si bunga matahari liar yang mekar dengan acuh tak acuh meski keindahannya seringkali diabaikan orang...
Putik-putik mungil bunga angsana

 Dan, ah, semerbak dari bunga-bunga pohon pinggir jalan: angasana, mahoni...aromanya begitu sendu dan manis...
Tithonia, si bunga matahari liar

Oktober

Oktober adalah ketika angin mengembuskan udara yang beraroma kerontang,
angin yang kadang berderak-derak, mengentak dan mencabik dedaunan,
angin yang menghamburkan serpih-serpih debu yang membuat matamu perih,
angin yang membuatmu menggerutu karena terus-menerus mengempaskan helai-helai kain di tali jemuran.

Oktober adalah ketika udara lengas menguar di sekelilingmu, menyusupkan gerah dan kuyup di sekujur tubuhmu
Oktober adalah ketika sekelilingmu berwarna usang oleh rumput pucat kecoklatan atau daun-daun kering yang berserakan.
Oktober adalah siang dahaga yang mendamba hujan,
atau sore bergelayut awan dan mendadak angin dengan semena-mena menyeretnya pergi.
Oktober adalah pagi yang beraroma wangi-sendu dari putik-putik mungil bunga angsana,

Oktober adalah ketika bunga-bunga liar berkelopak ungu; tabebuia, tithonia atau bougenvil merah tak pernah menyerah untuk bermekaran...


(Malam yang gerah pada penghujung Oktober 2014)

Monday 20 October 2014

Fana

...pada dasarnya, manusia berbagi kefanaan yang sama di atas semesta ini...

Thursday 16 October 2014

Bougenvil Merah


Belajarlah pada bougenvil merah, yang tak pernah menyerah untuk terus berbunga meski dipapar garangnya matahari Oktober  *tentang bougenvil merah di depan rumah*

Wednesday 1 October 2014

Emily Bronte

Emily Bronte, penulis "Wuthering Heights" sebuah aungkapan dari sudut gelap hati manusia yang dirangkai menjadi cerita yang "indah".  Itu adalah satu-satunya novel yang ditulis Emily selama hidupnya yang pendek. Dan dia abadi.