Friday 12 June 2015

Hal-Hal Berkesan Menjadi Remaja Era 90-an Akhir

Akhir 90-an, yah, sudah hampir 20 tahun berlalu. Semakin membuat sadar bahwa usia sudah semakin tuwir, hihi. Anehnya, rasanya baru beberapa waktu lalu masa-masa itu berlalu. Orang mengatakan bahwa masa remaja adalah salah satu masa yang paling indah. Dan saya nggak tahu, apa karena saya mengalami masa remaja di tahun itu, sehingga merasa bahwa akhir 90-an adalah salah satu masa yang paling menyenangkan. Bagaimana tidak, era akhir 90-an ada begitu banyak hal yang berkesan dan notable untuk diingat.

1. Musik Keren: Anak Band & Boyband.
Sebut saya subyektif, tapi saya pikir banyak yang setuju juga kalau era akhir 90-an adalah salah satu era terbaik dalam dunia musik. Setelah musik jedak-jeduk, cethas-cethus era 80-an hingga 90-an awal berakhir, mulai sekitar pertengahan  90-an bermunculan aliran musik yang terasa lebih 'anak muda' dengan musik lebih bervariasi, mulai dari pop, RnB, ska dan tentu saja, rock alternatif. Yup, terutama alternative rock yang diusung oleh band-band anak muda yang keren-keren. Tetap dijalur musik populer, tapi terasa lebih sophisticated yang bahkan lagu-lagunya tetap terasa everlasting didengarkan hingga sekarang. Sebut saja band-band keren seperti Greenday, The Cranberries, Blink 182, Blur, Gorrilaz, hingga band band yang dengan anggota yang lebih imut-imut dan bikin histeris cewek-cewek ABG: Hanson dan The Moffats! Hei, remaja 90-an (akhir), ngaku, siapa yang nggak koleksi poster mereka di kamar? :D

Hanson, the Taylor brothers  yang imut-imut
The Moffats!

Tak mau kalah, dari dalam negeri juga bermunculan band-band anak muda yang nggak kalah keren seperti Base Jam, Padi, Naff, Cafein, Sheila on 7 dengan lagu-lagu yang juga terasa everlasting.

Yang lokal juga gak kalah keren :D

Tidak hanya itu, selain anak-anak band, era ini juga menandai menjamurnya boyband dengan anggota cowok-cowok macho nan rupawan seperti N'Sync, Boyzone, Backstreet Boys, 98 degrees, AI dan tentu saja yang paling ngehits: Westlife! Tak mau kalah, di jajaran cewek juga muncul girlband. Yang paling fenomenal tentu saja Spicegirls yang meski berumur pendek tapi mengukir sejarah tersendiri bagi girlpower. Juga ada duo M2M dengan lagu-lagunya yang semanis gulali, Tatu yang agak kontroversial...

Westlife
The phenomenal Spicegirls!


2. Serial TV remaja

Era akhir 90-an juga menandai tren serial TV remaja. Jika sebelumnya didominasi serial yang lebih 'tua' seperti Friends, Baywatch, atau Beverly Hills, maka pada era 90-an akhir, muncul drama-drama remaja yang ngehits seperti Popular, Girlmore Girls dan tentu saja yang paling notable dan my favourite ever: Dawson's Creek! Sebuah drama remaja yang terasa sangat realistis, memadukan cerita tentang coming age story, persahabatan, keluarga dan kisah cinta yang klasik, dengan latar kota kecil Capeside yang tenang dan indah permai adalah ramuan jenius Kevin Williamsons, sang sutradara. Belum lagi sisipan soundtrack lagu-lagu terbaru yang keren-keren banget di setiap episode menjadikan Dawson's Creek terasa begitu fresh dan juga everlasting (sayang, serial ini menjadi terlalu panjang, 6 seasons, yang membuat lama-lama jengah mengikutinya dan well, I don't like the ending :( ).
 

The notable Dawson's Creek!

Dari dalam negeri tak mau ketinggalan, sinetron bertema remaja Cerita Cinta, yang terasa cukup solid yang kemudian melejitkan aktor-aktor muda pada jamannya seperti Cindy Fatika Sari, Teuku Firmansyah, Marcella Zalianty, Mario Lawallata, Ferry Maryadi, Louise Anastasia... dipadu soundtrack lagunya Dewa 19 yang juga terasa kena banget, Separuh Napasku (sampai sekarang kalau saya dengar lagu ini selalu ingat masa-masa itu, he).

3. Majalah Remaja
Di era akhir 90-an, internet belum terlalu populer. Masih banyak yang gaptek (termasuk saya) dan aksesnya juga terbatas di warnet-warnet. Informasi gosip dan dunia remaja diperoleh dari majalah-majalah remaja. Ada Aneka Yess! yang semarak dengan jajaran coverboy-covergirlnya, Kawanku yang terasa lebih smart, Gadis yang sangat girly dan Hai yang lebih cowok.  Menjadi seru karena hampir selalu ada  bonus poster-poster seleb keren yang bisa jadi pajangan di kamar. 



4. MTV
Harus diakui, tayangan TV lokal sejak dulu memang begitu-begitu saja. Diisi dengan berbagai sinetron yang episodenya hanya Tuhan yang tahu kapan akan berakhir. Karenanya, nonton TV kadang menjadi nggak banget kecuali kalau pas ada serial favorit, itu pun seminggu sekali. Untunglah, masih ada tayangan MTV yang terasa sangat anak muda dengan VJ-VJ yang keren-keren seperti Sarah Sechan, Jamie Aditya, Alex Abad... yang setia menyajikan info musik dan memutarkan video klip terbaru yang keren-keren.


5. Buku Lagu

Masih berkaitan dengan musik, menghafalkan lagu-lagu terbaru menjadi salah satu tren sehingga bisa ikut menyanyi kalau pas lagunya diputar di radio atau di di tv. Untuk itu, perlu mengetahui liriknya tentu saja. Kalau lagu-lagu lokal, tentu bukan hal yang sulit. Beda halnya dengan lagu-lagu berbahasa Inggris yang antara tulisan dan cara bacanya beda. Karena waktu itu akses internet belum semudah sekarang untuk cari dunlutan lirik lagu, cara terbaik adalah dengan mencatatnya. Caranya adalah cari di majalah, lalu dikliping atau disalin di buku khusus. Kalau nggak ada di majalah, ya kadang harus mendengarkan beberapa kali dan mencatatnya, hitung-hitung belajar listening Bahasa Inggris. Dulu, hampir semua teman di kelas saya (terutama cewek), punya buku khusus lirik lagu semacam ini sehingga bisa saling pinjam meminjam.

6. Fashion
Mengakhiri era 90an awal dengan fashion yang warna-warni dan gombrong-gombrong, era 90an akhir ditandai dengan era fashion yang lebih minimal, alias sempit. Kaos atau t-shirt ketat menjadi tren terutama di kalangan remaja cewek. Kaos yang memperlihatkan pusar atau sedikit melorot di pantat adalah hal yang wajar. Dipadu dengan celana (agak) cutbray. Untuk make up, tahun 90-an akhir ini menurut saya juga lebih baik karena warna-warnanya lebih natural. Untuk gaya rambut, mulai populer rebonding, potongan shaggy atau trap ala Jennifer Aniston.

Potongan rambut yang tidak beraturan menjadi tren

Sementara untuk cowok, hmm, standar sih. Paling rambut belah tengah, hihi.

7. Rental Komputer & DisketAkhir 90-an, penggunaan komputer untuk mengerjakan tugas-tugas sekolah sudah mulai marak. Karena kepemilikan komputer pribadi masih jarang, ya caranya adalah dengang menyewa alias rental yang biasanya dihitung per jam. Satu jam bervariasi, antara Rp. 700 - Rp. 1500-an. Tergantung tempatnya. Biasanya murah kalau dekat-dekat kampus. Nah, untuk menyimpan file-nya, karena belum dikenal flashdisk yang kecil nan praktis, ya pakai floppy disk atau disket. Harganya sih nggak mahal, sekitar Rp. 5000-an, tapi kapasitasnya juga sangat kecil. Satu disket hanya berkapasitas 1,44 MB, jadi paling hanya muat beberapa file word kalau buat nyimpen gambar, 2-3 gambar langsung penuh.  Dan yang paling menyebalkan adalah si disket ini mudah sekali rusak dan terserang virus :(


 

8. Chatting
Era akhir 90-an juga ditandai dengan mulai populernya komunikasi lewat internet.Warnet-warnet mulai menjamur dan jadi tempat tongkrongan baru anak muda. Chatting adalah salah satu komunikasi termurah untuk mencari kenalaan lintas daerah bahkan lintas negara. Layanan chatting yang populer waktu itu adalah MIRC atau ICQ dengan tampilan yang sederhana, tapi mudah dan efektif. Cukup login, cari-cari member lain yang online, tinggal ketik "ASL, pls" dan obrolan pun dimulai.


Nah, dari chatting di dunia maya ini dampaknya bisa panjang. Karena obrolan nyambung, kadang mulai tumbuh benih-benih suka walaupun nggak pernah bertatap muka. Dari sini bisa dilanjutkan dengan obrolan lebih intensif lewat telepon atau kalau memungkinkan, ketemu langsung alias kopi darat. Nha, kopi darat ini juga banyak ceritanya. Kadang, karena namanya komunikasi di dunia maya, orang iseng saja mengaku dirinya begini atau begitu, jenis kelaminnya cowok atau cewek, dan ternyata pas kopi darat nggak seperti yang dibayangkan alias mengecewakan. Kalau sudah begini, biasanya hubungan akan segera the end alias nggak berhubungan lagi sama sekali. Tapi ada juga yang justru merasa semakin sreg setelah kopi darat dan ujung-ujungnya jadi teman dekat atau menjalin hubungan yang lebih serius seperti pacaran, atau bahkan ada yang sampai menikah. 


9. Reformasi. Remaja era 90-an akhir mengalami salah satu peristiwa penting dalam sejarah negeri ini: reformasi. Ini adalah era  yang juga ditandai dengan berbagai kerusuhan di berbagai tempat terutama di kota-kota besar. Dan mungkin pada beberapa orang meninggalkan trauma. Tapi tidak bisa dipungkiri, ini adalah juga era baru keterbukaan dan kebebasan. Istilah-istilah berbau politik bermunculan seperti KKN, Korupsi, Kolusi, Nepotisme.
 

10. Heboh era millenium. Akhir tahun 90an menandai berakhirnya milenium lama dan mulainya milenium baru. Banyak berita simpang siur terkait bergantinya era ini dan kadang bikin ketarketir karena ada isu akan terjadi kekacauan, millenium bugs, atau bahkan kiamat. Tren fashion baru juga berkembang, pakaian warna millenium yakni abuabu perak yang menurut saya nggak banget.
 



2 comments:

  1. Bro share CD/DVD film cerita cinta dong kangen pengen liat lagi...punya gk?

    ReplyDelete
  2. Lagu I need U to nigh by siapa ya...? Boleh d uplod dhonk

    ReplyDelete