Friday 8 August 2014

Putri Keberuntungan

Ini buku kedua dari Isabel Allende yang saya baca setelah House of The Spirit. Saya cukup menyukai gaya penulisannya, yang sedikit menurut saya agak-agak berbau Garcia Marquez, mungkin karena sama-sama beraroma Amerika Latin.

Tema besar Daughter of Fortune adalah sejarah Amerika Serikat tapi seperti House of Spirit, bau Latinnya masih kental. Karena tokoh utamanya, meski keturunan Inggris dan tumbuh dalam keluarga Inggris, tapi tinggal di Cili, salah satu negara Amerika Latin.

Tokoh utama novel ini adalah Eliza Sommers, anak angkat keluarga Sommers, tiga kakak beradik nyentrik asal Inggris: Jeremy yang pendiam dan mencintai ketenangan, John si pelaut dan Miss Rose yang cantik dan menarik tapi memutuskan untuk tak menikah. Awal keberadaan Eliza terasa misterius.Ketika bayi, ia ditemukan di depan pintu rumah keluarga Sommers. Fisiknya lebih menyerupai orang Hispanik,tapi Miss Rose, ibu angkatnya bertekad membesarkannya dengan didikan ala Inggris.

Di usia belia, ia kemudian jatuh cinta dengan pemuda miskin dan agak-agak kiri, Joaqin Andieta. Cinta yang naif ini kemudian membawanya bertualang ke 'tanah baru', Amerika Serikat dimana ia belajar banyak hal, terutama cinta bersama sahabatnya, Tao Chien.

Ini adalah cerita tentang cinta, keberanian dan pendewasaan diri yang terasa solid melalui gaya penceritaan Allende yang lugas. Menjadi semakin menarik karena  dibalut sejarah AS pada masa demam emas. Bagaimana sebuah negara besar seperti Amerika Serikat ternyata dibentuk dari para pendatang dari seluruh penjuru dunia, dengan diskriminasi, penindasan dan tumpahan darah. Hmmm....

Judul: Putri Keberuntungan
Penulis: Isabel Allende
Penerbit : Gramedia Pustaka (2009)
Tebal ; 552 halaman

diterjemahkan dari:
Daughter of Fortune (1999)
Judul asli: Hija de La Fortuna

Note:
Isabel Allende merupakan penulis perempuan berkebangsaan Chili (sekarang menetap di AS). Ayahnya masih bersepupu dengan Salvador Allende, Presiden Chili tahun 1970-1973.
Buku ini terpilih dalam Oprah's Book Club bulan Februari 2000.



No comments:

Post a Comment